Jumat, 03 Juni 2011

makalah evaluasi pembelajaran

PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI
Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa evaluasi pendidikan secara garis besar melibatkan 3 unsur yaitu input, proses dan out put. Apabila prosedur yang dilakukan tidak bercermin pada 3 unsur tersebut maka dikhawatirkan hasil yang digambarkan oleh hasil evaluasi tidak mampu menggambarkan gambaran yang sesungguhnya terjadi dalam proses pembelajaran.
Sebelum kita membahas tentang Prosedur Pelaksanaan Evaluasi terlebih dahulu kita harus mengetahui langkah-langkah Prosedur Evaluasi, yaitu:
1)      Perumusan tujuan program pendidikan,
2)      Mengidentifikasi situasi yang akan memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan perilaku yang diimplikasikan dalam tujuan pendidikan,
3)      Memeriksa ketersediaan instrument evaluasi untuk melihat sejauh mana hal tersebut dapat memenuhi tujuan evaluasi yang diinginkan yaitu melalui langkah-langkah :
a)      Menyusun instrument evaluasi untuk sasaran tertentu,
b)      Merencanakan makna dari perolehan catatan perilaku siswa dalam situasi tes,
c)      Memutuskan unit-unit yang akan digunakan untuk merangkum atau menilai catatan perilaku siswa, dan
d)     Menentukan sejauh mana metode peringkasan tersebut obyektif.
Text Box: 1
Langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan Evaluasi Pendidikan secara umum adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Tujuan Tes
Dalam melakukan evaluasi, seorang guru tentu mempunyai tujuan tertentu, baik berupa tujuan khusus, yaitu untuk melihat tingkat pencapaian suatu program. Dalam hal ini evaluasi bertujuan untuk mengetahui penguasaan peserta didik dalam salah satu materi pembelajaran tertentu setelah diajarkan. Tes ini juga dapat bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa (tes diagnostik). Tujuan tes harus jelas agar dapat memberikan arah dan lingkup pengembangan tes selanjutnya.
2. Penyusunan Kisi-Kisi
Kisi-kisi tes merupakan deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi dari apa yang akan diujikan, serta memberikan perincian mengenai soal-soal yang diperlukan oleh tes tersebut.
3. Penulisan Soal
Penulisan soal Penulisan  soal  merupakan  salah  satu  langkah  penting  untuk  dapat  menghasilkan alat  ukur  atau  tes  yang  baik.  Penulisan  soal  adalah  penjabaran  indikator  jenis dan  tingkat  perilaku  yang  hendak  diukur menjadi  pertanyaan-pertanyaan  yang     karakteristiknya  sesuai  dengan  perinciannya  dalam  kisi-kisi.  Dengan  demikian setiap  pertanyaan  atau  butir soal  perlu  dibuat  sedemikian  rupa  sehingga  jelas apa  yang  ditanyakan  dan  jelas  pula  jawaban  apa  yang  dituntut.  Mutu setiap  butir soal  akan  menentukan  mutu  tes  secara  keseluruhan.
4. Telaah  dan Perbaikan  (Review  dan  revisi)  Soal
Langkah  ini  merupakan  hal penting untuk diperhatikan,  karena  seringkali kekurangan  yang  terdapat  pada  suatu  soal  tidak terlihat  oleh penulis  soal. Review  dan  revisi  soal  ini  idealnya  dilakukan  oleh  orang  lain  (bukan  si  penulis soal)  dan  terdiri  dari  suatu  tim penelaah  yang  terdiri  dari  ahli-ahli  bidang  studi, pengukuran,  dan  bahasa.
5. Ujicoba Soal
Ujicoba soal pada prinsipnya adalah  upaya untuk mendapatkan  informasi empirik mengenai  sejauh  mana  sebuah  soal  dapat  mengukur  apa  yang  hendak diukur.  Informasi  empirik  tersebut  pada  umumnya  menyangkut  segala  hal  yang dapat mempengaruhi  validitas  soal seperti  aspek-aspek  "keterbacaan"  soal, tingkat  kesukaran  soal,  pola  jawaban,  tingkat daya  pembeda  soal,  pengaruh budaya,  dan  sebagainya.
6. Perakitan Soal
Agar skor  tes  yang diperoleh  dapat  dipercaya,  diperlukan  banyak  butir soal. Sebab  itu, dalam  penyajiannya  butir-butir  soal  perlu  dirakit menjadi  suatu  alat ukur  yang  terpadu.  Hal- hal  yang  dapat  mempengaruhi  validitas  skor  tes  seperti urutan nomor soal,  pengelompokan  bentuk-bentuk  soal, kalau dalam satu perangkat  tes  terdapat  lebih dari satu  bentuk soal, tata  "lay-out" soal,  dan sebagainya  haruslah  diperhatikan  dalam  perakitan  soal  menjadi  sebuah  tes.


7. Penyajian  Tes
Setelah  tes  tersusun,  naskah  (tes)  siap  diberikan  atau  disajikan  kepada  peserta didik' Hal-hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  penyajian  tes  ini adalah  waktu penyajian,  petunjuk  yang  jelas  mengenai cara menjawab  atau  mengerjakan  tes, ruangan  dan  tempat duduk peserta  didik.  Pada prinsipnya,  hal-hal  yang menyangkut  segi administratif  penyajian  tes harus diperhatikan  sehingga pengetesan  dapat  terselenggara  dengan  lancar  dan  baik.
8. Skoring  atau  pemeriksaan  terhadap jawaban  peserta  didik dan  pemberian  angka merupakan  langkah  untuk  mendapatkan  informasi  kuantitatif  dari masing-masing  siswa.  Pada  prinsipnya,  skoring  ini harus  diusahakan  agar  dapat dilakukan  secara  obyektif. Artinya, apabila  skoring  dilakukan  oleh dua orang atau  lebih,  yang sama  tingkat  kompetensinya,  akan menghasilkan  skor atau angka  yang  sama.  Atau  jika orang  yang  sama  mengulangi  proses  penskoran, akan  dihasilkan  skor  yang  sama.

1 komentar:

  1. Iron-Edge Stainless Steel T-Shirt - Titsanium Art
    Iron-Edge Stainless Steel T-Shirt. Designed by Titsanium Art. gaggia titanium Get it at a discounted price with titanium damascus no returns, just click. Titsanium titanium body armor Art. Rating: titanium stud earrings 5 · ‎3 nano titanium reviews

    BalasHapus