Jumat, 03 Juni 2011

makalah evaluasi pembelajaran


1. Analisis butir Soal (Item Analysis)
Analisis soal bertujuan untuk mengadakan indentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Sehingga dengan menganalisis soal kita dapat memperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan.
Dalam penganalisisan terhadap butir-butir item tes hasil belajar maka dapat dilakukan dengan tiga segi yang berhubungan dengan analisis soal yaitu sebagai berikut :
A.  Taraf Kesungkaran
Bermutu atau  tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-tama dapat diketahui dengan dari tingkat kesukarannya atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Apabila yang terlalu mudah soalnya itu tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya apabila sola yang telalu sukar akan menyebabkan siswa mejadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Jadi dengan kata lain bahwa soal  yang baik adalah sedang atau cukup.
Menurut witherington yang mengatakan bahwa untuk mengetahui sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes hasil belajar dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan dari item tersebut.[1]
1
 
Bilangan yang menunjukkan bahwa sukar dan mudahnya dalam soal ulangan yang diberikan di sebut indek kesukaran. Besar indek kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Jadi indek kesukaran ini menunjukkan bahwa taraf  kesukaran soal. Soal dengan indek kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indek 1,0 menunjukan bahwa soal itu telalu mudah.
Didalam evaluasi, indek kesukaran di beri dengan symbol P (proporsi). Dengan demikian maka soal dengan soal P = 0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P = 0,20. sebaliknya soal dengan P = 0,30 lebih dari pada soal dengan P = 0,80
Rumus mencari P adalah :
           

Keterangan :
P  = Indek kesukaran
B  = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa perseta tes
Contoh soal :
Ada 20 orang dengan nama siswa Kode A s/d J yang mengajarkan tes yang terdiri dari 10 soal. Jawaban tes dianalisis dan jawabannya tertera seperti berikut ini.
Jawababan betul = 1
Jawaban salah    = 0          
Siswa
Nomor Soal
Skor
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
8
B
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
5
C
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
D
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
4
E
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
8
F
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
4
G
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
5
H
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
7
I
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
8
J
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
6
Jumlah
5
7
   5
8
10
4
8
8
2
6


Dari angka-angka yang belum diurutkan yang kemudian dibuat arry (urutan penyebarannya) dari skor yang paling tinggi kepada skor yang paling rendah.

Jadi dari 10 orang siswa tersebut ada 5 yang dapat mengerjakan soal nomor 1 dengan benar atau betul. Maka indek kesungkarannya.
a.    Soal nomor 1 yang mempunyai taraf kesukaran :
             
                 
b.      soal yang nomor 9 adalah soal yang tersukar karena hanya dapat dijawab betul atau benar hanya ada 2 orang :
                  
c.    soal nomor 5 adalah soal yang paling mudah kerena seluruh siswa peserta tes, dapat menjawabnya:[2]
                          
B.  Daya pembeda item
daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan yang tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah.
Daya pembeda item dapat diketahui dengan melalui atau dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi item. Angka indek diskriminasi item adalah sebuah angka atau bilangan yang menunjukan besar kecilnya daya pembeda yang dimiliki oleh butir item.
Bagi suatu soal yang dapat dijawab dengan benar oleh siswa pandai maupun siswa yang bodoh atau yang mempunyai kemampuan redah, maka soal tersebut tidak baik karena tidak mempunyai daya pembedaan.
            Cara menentukan daya pembeda
            Rumus mencari D :
            Rumus untuk menentukan indek diskriminasi yaitu sbb :

                       
            Contoh penghitungan :
            Dari analisis tes yang terdiri dari 20 orang siswa Madrasah Aliyah negeri yang menghadapi butir pada bidang sejarah pendidikan Islam. Dalam tes soal yang dikerjakan oleh siswa sebanyak 10 soal yang terdapat dalam tabel sebagai berikut :

Siswa
Kelom-
pok
Nomor Soal
Skor
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
A
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
5
B
B
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
7
C
A
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
8
D
B
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
5
E
A
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
F
B
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
6
G
B
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
6
H
A
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
6
I
A
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
8
J
B
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
7
K
A
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
7
L
B
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
5
M
B
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
3
N
A
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
7
O
A
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
9
P
B
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
3
Q
A
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
8
R
A
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
8
S
B
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
6
T
B
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
6
Jumlah
11
15
12
8
6
16
15
17
20
10